Tak Hanya Demam dan Batuk, Ini 5 Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona

By Angelice Onggi - Rabu, April 15, 2020

Pasien corona memiliki gejala yang beragam.

AGEN SBOBETPandemi Corona kini sudah memasuki bulan ke-4 sejak muncul pada akhir Desember 2019 lalu. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk menguak segala hal yang berkaitan dengan virus Corona COVID-19 ini.

Mulai dari faktor risiko, gejala yang muncul, obat, vaksin, dan hal lain yang ada kaitannya antara manusia dengan COVID-19 ini. Seperti yang diketahui sebelumnya, ada berbagai gejala yang bisa menunjukkan seseorang terinfeksi virus tersebut, mulai dari demam, batuk, sesak napas, kehilangan kemampuan penciuman dan perasa, hingga gangguan saraf.

Tapi, ada pun gejala baru lain yang ternyata juga mengarah pada COVID-19. Berikut rangkum gejala baru yang tidak biasa dari berbagai sumber.

1. Nyeri pada testis


Seorang pria dinyatakan positif COVID-19, tapi tidak mengalami gejala umum seperti batuk dan sesak napas. Namun, ia merasakan nyeri di bagian testisnya.

Setelah pemeriksaan X-ray dokter mengatakan testisnya dalam keadaan normal. Saat melakukan CT Scan, dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami pneumonia hingga akhirnya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Para dokter di Harvard Medical School tidak mengatakan bahwa nyeri testis adalah salah satu gejala virus Corona, tetapi mengingatkan adanya gejala 'atipikal' dari COVID-19.

2. Muncul ruam pada kulit dan gatal-gatal


Para ahli kulit dari Perancis percaya bahwa ruam dan gatal tanpa sebab yang terjadi pada kulit, bisa jadi gejala infeksi virus Corona. Hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19 yang ada di negara tersebut dan mengalami rasa gatal.

Gejala yang muncul pada kulit terlihat bintik-bintik merah yang mirip dengan bekas radang dingin. Akhirnya lebih dari 400 dokter kulit dari Uni Nasional Perancis Dermatologis-Venereologis (SNDV) mendesak dokter untuk memeriksa pasien yang memiliki gejala tersebut.

Direktur Penyakit Infeksi di ProHealth Care Associates Amerika Serikat, Daniel Griffin mengatakan bahwa rasa seperti terbakar di kulit juga mungkin disebabkan virus Corona. Ia mengatakan, sensasi terbakar ini bisa terjadi karena respon imun terhadap sistem saraf penderitanya.

3. Lebih sering kencing dan diare


Gejala lain yang juga dilaporkan terkait COVID-19 adalah intensitas buang air kecil lebih tinggi dari biasanya dan diare. Ahli kesehatan Dr Diana Gall mengatakan hal ini mungkin jadi gejalanya.

"Masalah pencernaan seperti kebiasaan buang air keci atau besar lebih sering memang bisa jadi tanda penyakit lain. Tapi, diare sendiri sudah dilaporkan sebagai gejala awal pasien positif COVID-19," ujarnya.

Menurut studi yang diterbitkan oleh American Journal Gastroenterology, setelah menganalisis 204 pasien COVID-19 di Hubei, China, menemukan bahwa hampir 50 persennya mengalami diare, muntah, atau nyeri pada perut di awal gejala.

4. Kabut otak


Beberapa orang yang positif COVID-19 juga mengalami gejala kabut otak atau kelelahan mental. Meskipun belum dipastikan secara resmi, tapi hal ini dialami oleh beberapa pasien COVID-19, salah satunya Thea Jourdan.

Ia mengalami kabut otak yang diawali dengan merasa lelah yang hanya ingin tetap di tempat tidur. Ia tidak batuk dan demam, tapi ia merasakan sensasi seperti mengirup bedak di paru-paru.

"Aku juga punya kabut otak. Aku bahkan tidak bisa mengisi formulir dari sekolah anak-anakku. Aku hanya ingin tidur," jelasnnya.

5. Kelelahan ekstrim


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hampir 40 persen dari 60 ribu pasien positif virus Corona mengalami kelelahan yang ekstrim di awal gejala. rasa lelah yang ekstrim ini bisa berlanjut sampai virus itu hilang dari tubuh.

Beberapa orang yang sudah pulih dari virus Corona COVID-19 mengatakan, bahwa rasa lelah yang ekstrim terus berlanjut. Bahkan selama masa pemulihan pun masih terasa.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments