AGEN SBOBET, Kedatangan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain diduga menyalahi aturan Financial Fair Play. Tapi, presiden klub Nasser Al-Khelaifi membantah hal tersebut.

Messi tak jadi lanjut bersama Barcelona musim ini dan memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain. Messi didatangkan secara cuma-cuma setelah Barcelona gagal memperpanjang kontraknya karena persoalan keuangan serta Salary Cap.

Messi dikontrak hingga 2023 dengan opsi perpanjangan setahun. Tak tanggung-tanggung, untuk menggaet Messi, PSG sampai rela menjadikannya pemain dengan gaji tertinggi, yakni 35 juta euro per musim.

Itu belum termasuk bonus-bonus yang bakal didapat Messi jika berhasil memberikan gelar juara. Total dana lebih dari 70 juta euro dikeluarkan PSG selama Messi tinggal di ibukota.

Kedatangan Messi dikabarkan sudah membuat tagihan gaji PSG membengkak dan dianggap menyalahi aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA. Sebab, tagihan PSG sudah mencapai 95 persen dari total pendapatannya.

Selain Messi, beberapa pemain baru PSG seperti Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Gini Wijnaldum, dan Achraf Hakimi juga bergaji tinggi. Apalagi PSG juga punya Neymar yang bergaji 31 juta euro per tahun serta Kylian Mbappe.

Tagihan gaji bisa membengkak andaikan Mbappe jadi lanjut bersama PSG. Terkait kemungkinan Paris Saint-Germain melanggar Financial Fair Play, Khelaifi memastikan semua masih dalam koridor.

"Saya sudah menunggu pertanyaan ini nih. Untuk kami, seperti yang selalu kami katakan, kami selalu mengikuti aturan FFP sedari awal. Kami selalu ingin menjalaninya dengan baik," ujar Nasser Al-Khelaifi seperti dikutip Reuters.

"Kami selalu melihat segalanya bareng tim komersial dan keuangan, kami sudah tahu seberapa kemampuan kami untuk mendatangkannya. Jika tidak, maka tidak mungkin menggaetnya. Apa yang akan Leo berikan untuk klub begitu besar," sambungnya.

"Kami akan memberikan laporannya kepada Anda dan pasti akan terkejut. Saya harap Leo tidak meminta naik gaji, tapi kami selalu mengikuti aturan Financial Fair Play.