Kamaru Usman, Raja yang Mulai Kebosanan di Kelas Welter UFC

By Angelice Onggi - Kamis, April 22, 2021

AGEN SBOBET, Kamaru Usman sudah jadi penguasa kelas welter UFC. Jelang UFC 261 lawan Jorge Masvidal, Usman terlihat mulai kebingungan dan mulai kehilangan opsi untuk menentukan langkah berikutnya.

Usman seringkali dianggap sebagai petarung yang membosankan di kelas welter. Kemampuan gulat Usman yang sangat dominan membuat duel Usman menghadapi lawan-lawannya terkadang berjalan berat sebelah.

Alhasil, Usman seringkali menang dengan keputusan menang angka mutlak.

Namun Usman membuktikan bahwa ia tak hanya piawai dalam duel ground fighting. Colby Covington dan Gilbert Burns yang sering dianggap bisa menandingi Usman malah terkapar TKO terkena pukulan Usman.

Di titik ini, Usman sudah mengalahkan empat petarung teratas di kelas welter yaitu Covington, Burns, Leon Edwards, dan Jorge Masvidal.

Spekulasi awal menyebut Usman bakal memilih rematch lawan Leon Edwards yang menorehkan delapan kemenangan beruntun. Namun ternyata Usman lebih dulu mengiyakan rematch lawan Masvidal.

Dari segi promosi dan penjualan, nama Masvidal memang lebih menjual. Masvidal dengan segala kontroversi yang dimiliki bisa memanaskan suasana pertarungan.

Satu hal lagi, Masvidal punya alasan persiapan waktu singkat di duel pertama. Hal itu yang membuat nilai jual duel rematch masih tinggi.

Terlepas dari persiapan laga rematch lawan Masvidal, Usman sejatinya tengah dalam suasana kebosanan dan minim tantangan. Ia sudah berkuasa di kelas welter namun masih belum punya keinginan untuk naik kelas dan mencari tantangan baru.

Menghormati Kawan

Kamaru Usman adalah salah satu petarung yang menghormati pertemanan dan persahabatan. Ia sering kali menegaskan tidak ingin berduel melawan Khabib Nurmagomedov ataupun Israel Adesanya.

Usman tidak pernah mau berduel lawan Khabib, kecuali Khabib memang benar-benar menginginkan sabuk kelas welter miliknya. Dalam titik itulah, Usman baru mau meladeni Khabib.

Hal yang sama juga berlaku untuk Adesanya. Usman lebih senang melihat dua petarung dengan darah Afrika menjadi juara dunia UFC dibandingkan melihat satu petarung berdarah Afrika memenangkan dua sabuk juara dunia.

Usman memegang komitmen itu dengan tidak berniat naik ke kelas menengah UFC lantaran Adesanya berstatus juara di kelas tersebut.

Barulah ketika Adesanya coba naik ke kelas light heavyweight, Usman bersedia naik kelas menengah dengan syarat Adesanya melepas sabuk juara.

Prinsip Usman yang seperti itu turut membuat batasan-batasan dalam dirinya. Ia tak bisa menemukan tantangan lebih besar dibanding yang telah ditaklukkannya selama ini.

Lantaran hal tersebut bukan tak mungkin Usman bakal pensiun dalam waktu cepat seperti halnya Khabib yang sudah berada di puncak dunia dan merasa tak punya tantangan lain untuk ditaklukkan.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments