AGEN SBOBET, Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia menambahkan sedikitnya sembilan negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis, ke dalam daftar pemegang visa jangka panjang yang dilarang masuk ke negara itu selama pandemi virus Corona (COVID-19) merajalela.

Pemerintah Malaysia, pada Selasa (1/9) waktu setempat, mengumumkan pihaknya akan melarang masuk para pemegang visa jangka panjang dari India, Indonesia dan Filipina mulai 7 September mendatang. Larangan masuk itu dimaksudkan untuk mencegah kasus impor Corona masuk ke wilayah Malaysia.

Larangan masuk itu diperluas oleh Malaysia dengan menambahkan sembilan negara. Negara-negara itu terdiri atas AS, Brasil, Prancis, Inggris, Spanyol, Italia, Arab Saudi, Rusia dan Bangladesh.

Menteri Senior Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, dalam pernyataannya juga menyatakan bahwa negara-negara yang masuk daftar larangan masuk masih bisa bertambah. Otoritas Malaysia, sebut Ismail Sabri, akan menyertakan negara-negara yang melaporkan total lebih dari 150 ribu kasus Corona.

"Kami akan menambahkan lebih banyak negara yang dianggap berisiko tinggi (untuk penularan Corona), yang memiliki lebih dari 150 ribu kasus positif, ke dalam daftar. Warga negara mereka akan dilarang (masuk ke Malaysia," tegas Ismail Sabri dalam pernyataannya.

Daftar lanjutan itu akan diumumkan belakangan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.

Disebutkan Ismail Sabri sebelumnya bahwa larangan masuk itu mencakup para permanent resident, ekspatriat, mahasiswa dan mereka yang memiliki visa pasangan dan peserta program Rumah Kedua Saya di Malaysia.

Sejauh ini, Malaysia telah melarang masuk para turis dan pelancong bisnis sejak Maret lalu, saat negara itu menerapkan pembatasan ketat pada pergerakan dan perdagangan untuk mengendalikan penyebaran Corona. Langkah lebih ketat dalam pembatasan masuk ini diambil Malaysia setelah melaporkan klaster-klaster penularan baru di kalangan orang-orang yang baru tiba di Malaysia dan di kalangan imigran tanpa dokumen resmi.

Malaysia hingga mencatat total 9.374 kasus Corona, dengan 128 kematian di wilayahnya.