Tak Peduli Tuntutan AS Menghentikan Program Rudal, Iran Malah Pamerkan Rudal Baru

By Angelice Onggi - Jumat, Agustus 21, 2020

Rudal balistik surface-to-surface Shahab-3 dipamerkan dalam perayaan Garda Revolusi Iran di Lapangan Baharestan, Teheran, pada 26 September 2019.

AGEN SBOBETTeheran - Iran mengabaikan tuntutan Amerika Serikat ( AS) agar Teheran menghentikan program rudalnya, dengan memamerkan rudal balistik dan rudal jelajahnya yang baru, pada Kamis (20/8/2020).

Menurut Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami rudal balistik yang dipertontonkan Iran itu dapat menjangkau hingga 1.400 kilometer. Sedangkan, rudal jelajah dapat menjangkau 1.000 kilometer.

" Rudal balistik ini disebut martir Qassem Soleimani, memiliki jangkauan 1.400 kilometer. Dan rudal jelajah, yang disebut martir Abu Mahdi, memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer," kata Hatami dalam pidato yang disiarkan televisi.

Gambar-gambar rudal itu ditampilkan di TV pemerintah, yang dikatakan sebagai "rudal jelajah terbaru Iran yang selanjutnya akan memperkuat kekuatan pencegahan (serangan) Iran".

Soleimani, kepala Pasukan Quds elit Iran, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis tewas pada Januari dalam serangan AS terhadap konvoi kedua negara di bandara Baghdad.

"Rudal dan khususnya rudal jelajah sangat penting bagi kami...fakta bahwa kami telah meningkatkan jangkauan dari 300 menjadi 1.000 dalam waktu kurang dari 2 tahun, adalah pencapaian yang luar biasa," kata Presiden Iran Hassan Rouhani.

"Kekuatan militer dan program rudal kami bersifat defensif," terangnya.

Pengumuman produk rudal Iran yang baru itu keluar, ketika Washington sedang berupaya untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB terhadap Iran, yang akan berakhir pada Oktober di bawah kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.

Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.

Washington mengatakan tujuannya adalah untuk memaksa Teheran menyetujui kesepakatan yang lebih luas, yang menempatkan batasan yang lebih ketat pada pekerjaan nuklirnya, serta mengekang program rudal balistiknya, dan mengakhiri perang proksi regionalnya. Sementara, Iran telah menolak pembicaraan selama sanksi AS tetap berlaku.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pada Rabu (19/8/2020), bahwa Trump telah memintanya untuk memicu pengembalian semua sanksi AS terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB di New York pada Kamis (20/8/2020), setelah PBB menolak tawaran Washington untuk memperpanjang embargo senjata Teheran.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments