Saat Israel dan Uni Emirat Arab Makin Akur

By Angelice Onggi - Selasa, Agustus 18, 2020


AGEN SBOBET, Hubungan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) kini makin akur usai meneken perjanjian diplomatik. Bahkan, keduanya bekerja sama untuk mengembangkan alat tes Corona.

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Kamis (13/8) bahwa UEA dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat, yang diharapkan Palestina menjadi wilayah negara masa depan mereka.

UEA menyebut keputusan kontroversialnya sebagai cara untuk mendorong upaya perdamaian dan menghapus rencana aneksasi Israel atas bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan cepat menyangkal, dengan menegaskan bahwa jeda pencaplokan itu hanya "sementara."

Menyusul perjanjian tersebut, Israel dan UEA meresmikan layanan telepon antara kedua negara, menyusul kesepakatan untuk menormalkan hubungan pekan lalu.

Seperti dilansir dari BBC, Senin (17/8/2020) Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi dan sejawatnya dari Uni Emirat Arab (UEA), Abdullah bin Zayed al-Nahyan, melakukan percakapan telepon.

Layanan telepon langsung seperti itu sebelumnya tidak ada. Menurut Kementerian Telekomunikasi Israel, penyedia telepon di UEA tidak lagi memblokir nomor-nomor berkode negara Israel +972.

Selain itu, perusahaan-perusahaan UEA dan Israel menandatangani perjanjian untuk bersama-sama mengembangkan penelitian dan kajian terkait virus Corona (COVID-19). Salah satu kerja sama kedua pihak fokus pada pengembangan alat tes Corona.

Kesepakatan bisnis antara UEA dan Israel ini diumumkan beberapa hari setelah keduanya mengungkapkan perjanjian damai yang mengejutkan. Dalam perjanjian damai yang dimediasi Amerika Serikat (AS) itu, UEA dan Israel sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik.

Langkah itu menjadi pergeseran historis yang menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania.

Laporan kantor berita UEA, WAM, menyebut bahwa Investasi Nasional APEX asal UEA dan TeraGroup asal Israel telah menandatangani 'perjanjian komersial strategis' pada Sabtu (15/8) waktu setempat, di Abu Dhabi.

"Kami senang atas kerja sama dengan TeraGroup ini, yang dianggap sebagai bisnis pertama yang meresmikan perdagangan, perekonomian dan kemitraan efektif antara sektor bisnis Emirat (UEA-red) dan Israel," sebut Direktur APEX, Khalifa Yousef Khouri.

APEX merupakan sebuah perusahaan investasi dengan fokus khusus pada sektor layanan kesehatan. Disebutkan Khouri bahwa perjanjian bisnis ini akan 'bermanfaat bagi umat manusia dengan memperkuat penelitian dan kajian soal virus Corona'.

Kedua perusahaan itu berharap bisa secara bersama-sama mengembangkan sebuah alat tes rapid untuk mendeteksi virus Corona lebih cepat dari sebelumnya.

"Kami sangat senang dengan perjanjian kami dengan Investasi Nasional APEX, dan berharap bahwa kami akan mencapai tujuan yang diuraikan dalam perjanjian ini, yang nantinya akan menguntungkan semua orang secara ekonomi," ucap Direktur TeraGroup, Oren Sadiv, kepada WAM.

Di sisi lain, para pemimpin Palestina dilaporkan terkejut dan mengeluarkan reaksi negatif.

Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas menyatakan kesepakatan itu sama dengan "pengkhianatan". Tak lama kemudian, Duta Besar Palestina untuk UEA ditarik pulang.

Pejabat senior Palestina, Hanan Ashrawi, dalam pernyataan di Twitter mengatakan kesepakatan ini "membuka kontak-kontak rahasia antara UEA dan Israel".

Kepada UEA, Ashrawi mengatakan, "Tolong jangan bantu kami."

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza menolak kesepakatan Israel-UEA dan menyebutnya sebagai "hadiah bagi pendudukan dan kejahatan yang dilakukan Israel" serta "menikam punggung rakyat kami"

  • Share:

You Might Also Like

0 comments