Peringatan yang Diabaikan soal Amonium Nitrat Berujung Ledakan

By Angelice Onggi - Rabu, Agustus 12, 2020

Ledakan di Beirut, Lebanon

AGEN SBOBETBeirut - Peringatan soal keberadaan 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut ternyata telah disampaikan kepada Presiden dan Perdana Menteri Lebanon. Namun, peringatan dari otoritas keamanan Lebanon itu diabaikan dan memicu ledakan dahsyat.

Otoritas keamanan Lebanon atau yang disebut Direktorat Jenderal Keamanan Negara telah memperingatkan bahwa sejumlah besar amonium nitrat itu memiliki risiko keamanan dan bisa menghancurkan ibu kota Beirut jika meledak. Peringatan ini disampaikan bulan Juli lalu.

Hal tersebut disampaikan dalam sejumlah dokumen otoritas Lebanon yang dilihat Reuters dan didasarkan pada keterangan sejumlah sumber keamanan senior Lebanon, yang enggan disebut identitasnya.

Sekitar dua pekan usai peringatan diberikan, bahan kimia industri itu meledak dengan hebat dan memicu kerusakan terhadap separuh kota Beirut. Sedikitnya 163 orang tewas dan lebih dari 6 ribu orang hilang, dengan sekitar 6 ribu gedung hancur akibat ledakan dahsyat itu.

Laporan dari Direktorat Jenderal Keamanan Negara menunjukkan adanya sebuah surat pribadi yang dikirimkan kepada Presiden Michel Aoun dan Perdana Menteri Hassan Diab pada 20 Juli lalu. Dalam surat itu disampaikan peringatan soal bahaya dari keberadaan sejumlah besar amonium nitrat di pelabuhan Beirut.

Isi dari surat itu tidak dilihat langsung oleh Reuters, namun seorang pejabat keamanan senior Lebanon menjelaskan garis besarnya. Menurut pejabat yang enggan disebut namanya itu, surat itu berisi hasil temuan penyelidikan yudisial yang diluncurkan pada Januari lalu, yang menyimpulkan bahwa bahan kimia itu perlu diamankan segera.

Sementara itu, laporan otoritas keamanan negara, yang mengonfirmasi korespondensi dengan Presiden dan PM Lebanon, tidak melaporkan itu sebelumnya.

"Ada bahaya bahwa material ini, jika dicuri, bisa digunakan dalam serangan teroris," sebut pejabat keamanan senior Lebanon itu kepada Reuters.

"Di akhir penyelidikan, Jaksa Agung (Ghassan) Oweidat mempersiapkan laporan akhir yang dikirimkan kepada otoritas terkait," ucapnya, merujuk pada surat untuk Presiden dan PM Lebanon yang dikirimkan oleh Direktorat Jenderal Keamanan Negara, yang bertugas mengawasi keamanan pelabuhan.

"Saya memperingatkan mereka bahwa ini bisa menghancurkan Beirut jika meledak," tegas penjabat keamanan senior Lebanon ini, yang ikut terlibat dalam penyusunan surat untuk Presiden dan PM Lebanon.

Belum ada respons dari kantor Presiden dan PM Lebanon terkait laporan ini. Namun laporan soal adanya peringatan kepada Presiden dan PM Lebanon ini berpotensi memicu kritikan dan kemarahan publik lebih lanjut. Publik Lebanon diketahui marah pada apa yang disebut sebagai kelalaian dan korupsi pemerintah yang membuat perekonomian Lebanon kolaps.

Saat unjuk rasa memprotes pemerintah muncul di Lebanon berlanjut, PM Diab menyatakan pengunduran dirinya. Namun demikian, dia akan tetap menjabat sebagai Pelaksana Tugas hingga PM baru terpilih dan kabinet pemerintahan baru terbentuk.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments