Tegangan Korut-Korsel Meningkat Akibat Selebaran Pelanggaran HAM

By Angelice Onggi - Minggu, Juni 07, 2020

Ilustrasi bendera Korut dan Korsel.

AGEN SBOBET, Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan meningkat akibat selebaran pelanggaran HAM. Imbasnya, Korut mengancam akan menutup kantor penghubung dengan Korsel. Korut juga mengancam akan membuat Korsel menderita.

Peringatan itu adalah yang kedua dalam dua hari terakhir. Kemungkinan hal ini adalah pembalasan atas kegagalan Korsel dalam menghentikan pembelot Korut yang menjatuhkan informasi dari balon udara, yang isinya mengkritik catatan HAM dan ambisi nuklir Korut.

Kim Yo Jong, saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengancam akan membatalkan perjanjian militer yang ditandatangani dengan Seoul dan menghentikan proyek-proyek antar-Korea lainnya.

"Sebagai hal pertama, kami pasti akan menarik kantor penghubung bersama Utara-Selatan," kata seorang juru bicara Departemen Front Bersatu Korea Utara, yang menangani hubungan antar-Korea dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Pusat Korea, Jumat (5/6).

Para pejabat Korsel mengatakan mereka akan mendorong undang-undang yang melarang kegiatan selebaran, tetapi langkah itu memicu perdebatan tentang potensi pelanggaran kebebasan berekspresi.

Seorang pejabat dengan kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan kampanye selebaran itu "lebih berbahaya daripada baik". Untuk diketahui, kegiatan di kantor penghubung itu telah ditangguhkan karena pandemi Corona.

Kim Yo Jong menyebut para pembelot yang terlibat dalam kampanye balon itu sebagai "manusia sampah" dan "anjing" yang mengkhianati tanah air sendiri. Pernyataan tersebut diyakini juga membidik seorang diplomat dan seorang pembelot asal Korut memenangkan kursi di parlemen dalam pemilihan umum di Korsel, April silam.

Sosok Kim Yo Jong mulai terlihat aktif mengawal kekuasaan Kim Jong Un sejak dua tahun terakhir, ketika kondisi kesehatan sang penguasa dikabarkan memburuk. Dia dulu menjabat wakil direktur di Komite Sentral Partai Buruh, salah satu organ pemerintah yang paling berpengaruh.

Sementara itu pemerintah Korea Selatan mengatakan kampanye balon anti Korut turut membahayakan keselamatan penduduk di perbatasan. Yoh Sang-key, Jurubicara Kementerian Unifikasi Korea, memastikan pemerintahannya akan mendorong amandemen hukum, untuk "membubarkan aktivitas yang menciptakan ketegangan" antara kedua negara.

Ketika ditanya apakah kementeriannya akan menyatakan penyesalan atas ancaman Pyongyang membatalkan perjanjian keamanan 1998 secara sepihak, Yoh mengatakan pihaknya "akan mewakilkan evaluasi kami atas pernyataan Korea Utara di dalam sikap pemerintah" yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments