Klaim Trump soal 'Jebakan' di Balik Insiden Polisi Dorong Lansia Demonstran

By Angelice Onggi - Kamis, Juni 11, 2020

Tangkapan layar video kekerasan polisi New York terhadap lansia

AGEN SBOBETNew York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi membuat komentar kontroversial. Kini, Trump mengomentari insiden seorang kakek 75 tahun yang didorong dua polisi Buffalo di New York hingga jatuh dan berdarah. Trump mengklaim kakek itu sebagai ANTIFA dan sedang menjebak.

Sebagaimana diketahui, sebuah rekaman video atas insiden itu menunjukkan seorang kakek yang diidentifikasi sebagai aktivis Martin Gugino, berjalan mendekati rombongan polisi yang bersenjatakan tongkat saat mereka membersihkan para demonstran dari kawasan Niagara Square saat jam malam telah diberlakukan.

Dua polisi terekam kamera mendorong Gugino, hingga dia terjatuh ke belakang dan kepalanya membentur trotoar. Darah tampak mengalir dari bawah kepalanya. Salah satu polisi sempat hendak memeriksanya, sebelum seorang polisi lainnya mencegahnya dan meminta polisi itu tetap berjalan.

Kedua polisi itu pun diadili. Mereka sebelumnya telah dinonaktifkan tanpa gaji dari tugasnya. Jika dinyatakan bersalah atas dakwaan penyerangan, keduanya terancam hukuman maksimum 7 tahun penjara.

Jaksa distrik Erie County, John Flynn, yang menangani kasus ini menyebut dua oknum polisi itu, McCabe (32) dan Torgalski (39) telah 'melewati batas' saat mendorong seorang kakek hingga terjatuh dan membenturkan kepalanya di atas trotoar. Kepala kakek itu sempat mengalami luka berdarah. Jaksa Flynn menyebut korban merupakan 'seorang pria berusia 75 tahun yang tidak berbahaya'.

Sementara itu, pengacara McCabe, Tom Burton, menyatakan bahwa jaksa tidak memiliki dasar untuk menjeratkan dakwaan pidana. Burton menyebut kliennya sebagai veteran militer dengan prestasi dan rekam jejak bersih sebagai polisi. "Tidak ada orang yang memulai hari dengan maksud melukai sesamanya," ucap Burton, sembari menambahkan bahwa jika korban mematuhi instruksi untuk mundur, 'hal semacam ini tidak akan terjadi'.

Trump pun turut angkat bicara terkait insiden ini. Sebagaimana diberitakan oleh AFP, Rabu (10/6/2020), dalam komentar yang disampaikan via Twitter, Trump melontarkan kecurigaannya bahwa kakek itu merupakan seorang penghasut dari kelompok sayap kiri-jauh yang sengaja merekayasa insiden tersebut.

"Demonstran Buffalo yang didorong polisi bisa jadi seorang provokator ANTIFA (kelompok anti-fasis). Martin Gugino yang berusia 75 tahun diusir telah tampak sedang memindai komunikasi polisi demi mematikan peralatan," tulis Trump dalam komentarnya via Twitter.

"@OANN Saya telah melihatnya, dia jatuh lebih keras daripada didorong. Sedang membidik (alat) pemindai. Bisakah ini sebuah jebakan?" imbuh Trump.

Tidak diketahui pasti apa maksud Trump dengan menyebut Gugino 'sedang membidik pemindai' dan bahwa Gugino 'tampak sedang memindai komunikasi polisi demi mematikan peralatan'. Kicauan Trump ini diposting setelah dia menonton laporan OANN, sebuah jaringan televisi sayap kanan yang khusus membahas teori konspirasi dan kini menjadi acara televisi favorit di Gedung Putih.

Dalam tayangannya, OANN mempromosikan gagasan bahwa insiden itu merupakan 'provokasi palsu oleh kelompok kiri jauh Antifa'. Diklaim juga oleh OANN bahwa 'sebuah video yang baru dirilis' menunjukkan Gugino 'berupaya melakukan scan terhadap komunikasi polisi' dengan telepon genggamnya.

Diketahui bahwa Trump telah sejak lama menggemari teori-teori konspirasi aneh, terutama teori konspirasi yang menyebut mantan Presiden AS Barack Obama tidak lahir di AS sehingga tidak bisa menjadi presiden.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments