Nasib Liga 1 Ditentukan Tanggal 18 Mei 2020

By Angelice Onggi - Jumat, Mei 15, 2020

Nasib Liga 1 2020 Ada di RUPS

Takdir Liga 1 2020 Diputuskan pada RUPS Luar Biasa

Nasib Liga 1 2020 Ada di RUPS

Komisaris PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada hari Senin (18/05/2020) Membahas Tentang Masa Depan Liga 1 2020

DKI Jakarta, Indonesia ~ Komisaris PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Hasani Abdulgani tidak memungkiri nasib Liga 1 2020 bisa diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, Senin (18/05/2020) siang.

Hasani Abdulgani mengatakan bakal ada enam agenda yang dibahas di RUPS Luar Biasa PT LIB atas permintaan dari klub selaku pemegang saham.

"Permintaan pertama klub adalah laporan kegiatan LIB selama Februari sampai Mei 2020. Kedua, laporan keuangan mulai Februari sampai Mei. Ketiga, proyeksi bisnis di 2020 dalam menghadapi pandemi, bagaimana dan apa yang harus dilakukan LIB. Keempat, kelanjutan kompetisi dan mengenai subsidi kepada klub. Kelima, ada pengunduran diri dari salah satu komisaris LIB dan terakhir hal-hal lain yang diperlukan atas permintaan saat RUPS," ucap Hasani Abdulgani, Jumat (15/05/2020).

Hasani Abdulgani mengungkapkan bisa saja permintaan dari pemilik klub untuk menghentikan kompetisi secara total masuk dalam agenda keenam di RUPS, meskipun keputusan melanjutkan atau memberhentikan kompetisi menjadi kewenangan PSSI yang direncanakan bakal hadir di RUPS karena memegang satu persen saham PT LIB.

"Sangat mungkin [nasib kompetisi diputuskan di RUPS] dan kalau itu terjadi dan keputusannya kompetisi total diberhentikan maka semua kontrak semua LIB dengan broadcast dan sponsor masuk klausul force majeure. Kalau sudah begitu, klub juga yang akan rugi," sebutnya.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) baru akan bakal mengambil keputusan nasib kompetisi pada 29 Mei atau sesuai batas waktu status darurat yang ditetapkan pemerintah.

Menurut Hasani Abdulgani, yang juga menjabat sebagai komite eksekutif PSSI, jika setelah 29 Mei kondisi Indonesia sudah baik dan pemerintah memperbolehkan kegiatan olahraga maka target melanjutkan liga bisa terwujud. Sedangkan hingga kini wabah virus corona masih belum terlihat adanya penurunan yang siginifikan.

"Maka, kemarin diambil keputusan kalau setelah 29 Mei ini pemerintah memperpanjang [status masa darurat] berarti penyetopan kompetisi ini otomatis ikut diperpanjang lagi," ujarnya.

LIB maupun PSSI, juga memberikan tiga opsi pilihan untuk nasib kompetisi yang sampai saat ini disebut masih dalam tahap pembahasan. Pertama, jika kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 dibatalkan secara total maka PSSI akan mengeluarkan surat pembatalan dengan alasan force majeure.

Sementara opsi kedua adalah mengganti kompetisi yang dihentikan total dengan turnamen.

"Ketiga, kalau Juni virus ini mereda, Juli normal lagi, ada pikiran untuk memulai kembali kompetisi pada September. Klub mulai persiapan di Agustus. Beberapa klub setuju, seperti Persija dan Arema tapi itu belum jadi keputusan," ungkap Hasani Abdulgani.

Secara terpisah, Direktur Madura United Haruna Soemitro mengatakan melanjutkan atau menghentikan kompetisi bukan menjadi kapsitas LIB sebagai operator. Tapi, PSSI sebagai pemegang kebijakan.

"Usulan saya sejak awal itu kompetisi berhenti. Tidak ada yang namanya jalan tanpa penonton atau apapun. Sekarang kita harus berpikir tentang keselamatan orang lain bukan untuk hiburan. Kita fokus saja menatap kompetisi 2021," tegas Haruna Soemitro.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments