Lima Negara yang Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona

By Angelice Onggi - Rabu, Mei 13, 2020

5 negara yang bersiap hadapi gelombang kedua virus Corona.

AGEN SBOBET, Usai longgarkan kebijakan lockdown dan social distancing, beberapa negara justru kembali melaporkan adanya kasus baru virus Corona COVID-19. Bahkan, Wuhan, kota di mana virus pertama kali mewabah yang sudah sebulan lebih bebas Corona kembali melaporkan kasus baru.

Sederet negara melonggarkan kebijakan lockdown ini karena semula melihat kasus Corona di negaranya sudah menurun bahkan ada yang hingga nol kasus. Berikut deretan negara yang melaporkan kembali kasus baru usai longgarkan kebijakan lockdown dan social distancing, dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

CHINA

Wuhan telah melaporkan kasus virus Corona COVID-19 pertamanya setelah sebulan lebih bebas dari Corona. Tempat virus Corona pertama kali mewabah Desember lalu, belum mencatat kasus baru sejak 3 April.

Laporan kasus baru terjadi usai melonggarkan lockdown dan mulai membuka kembali sekolah-sekolah. Menurut komisi kesehatan provinsi Hubei, kasus baru di Wuhan tidak menunjukkan gejala. Ia adalah pria berusia 89 tahun yang dilaporkan belum meninggalkan kompleks tempat tinggalnya di distrik Dongxihu sejak Tahun Baru Imlek pada akhir Januari. Istrinya juga dinyatakan positi meskipun dia tidak menunjukkan gejala, demikian laporam komisi kesehatan kota Wuhan.

Kompleks perumahan tersebut memiliki 20 kasus baru yang dikonfirmasi dan para ahli mengatakan infeksi baru itu terutama disebabkan oleh community transmission sebelumnya.
Setelah kasus itu dikonfirmasi, para pejabat medis telah melakukan tes asam nukleat pada penghuni setempat dan menemukan lima infeksi tanpa gejala.

Infeksi ini menyoroti potensi berkelanjutan untuk kelompok infeksi baru karena pembawa virus terinfeksi tanpa menunjukkan gejala. Pihak berwenang juga melaporkan sebelas kasus baru di Shulan yang dikonfirmasi pada 9 Mei berisiko menjadi awal dari gelombang baru kasus virus Corona.

Pejabat Jilin menaikkan tingkat risiko kota Shulan ke tinggi dari sedang, setelah mengangkatnya ke sedang dari rendah hanya sehari sebelum seorang wanita dinyatakan positif pada 7 Mei.

KOREA SELATAN

Pada hari Minggu (10/5/2020) Korea Selatan pun kembali mengkonfirmasi 34 kasus baru, laporan ini menjadi jumlah harian tertinggi dalam sebulan terakhir. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan negara itu harus bersiap untuk gelombang kedua pandemi Corona.

Pada awal Maret, Korea Selatan memiliki jumlah kasus COVID-19 tertinggi kedua setelah China. Namun negara ini dipuji karena dengan cepat mengatasi wabah seperti melakukan tracing contact dengan cepat, tes massal, dan penerapan social distancing yang ketat.

Sayangnya, sejak Korsel melonggarkan aturan social distancing, sekelompok kasus Corona baru muncul usai seorang pria berusia 29 tahun dites positif Corona setelah menghadiri tiga klub malam di Seoul. Maka dari itu, pejabat Seoul, Park Won-soon memerintahkan semua klub malam, diskotik, bar, dan tempat hiburan malam lainnya ditutup.

IRAN

Iran salah satu negara yang paling terdampak karena virus Corona COVID-19 pun mulai mengurangi pembatasan. Namun kasus-kasus baru dilaporkan meningkat tajam di seluruh provinsi, menurut laporan berita Tasnim.

Gubernur Provinsi Khuzestan, Gholamreza Shariati, mengatakan kenaikan kasus ini disebabkan oleh orang-orang yang tidak mematuhi aturan jarak sosial. "Karena ini jumlah pasien Corona di provinsi ini telah tiga kali lipat dan rawat inap pasien telah meningkat sebesar 60 persen," katanya.

INDIA

Pekan lalu, para pejabat kesehatan bergegas menangani wabah virus Corona COVID-19 di salah satu pasar buah dan sayuran terbesar di Asia di kota Chennai, India selatan.

Pasar tersebut dikaitkan dengan lebih dari 500 kasus virus Corona di sana, sebanyak 7 ribu orang dilacak dan dikarantina. Pasar yang tetap buka selama 'lockdown' di India merupakan pusat rantai pasokan makanan di kawasan itu. Tantangan bagi pejabat kesehatan masyarakat adalah untuk melacak banyak pedagang, pekerja, dan pembeli yang mengunjungi pasar.

Para ahli mengatakan kluster tersebut telah mengekspos pengawasan India yang buruk selama pandemi. Mereka mengatakan penolakan perpanjangan lockdown seperti banyaknya orang yang tidak mengambil tindakan pencegahan mengingatkan bahwa kluster pasar dapat mengakibatkan kasus penularan besar India.

JERMAN

Sebelumnya Jerman juga menuai respons positif dalam mengatasi wabah Corona karena melaporkan penurunan kasus. Namun sekarang Jerman mulai mewaspadai gelombang kedua Corona dan bahkan ketiga. Hal ini mengancam akan diberlakukannya kembali pembatasan di negara tersebut.

Kanselir Angela Merkel kemarin bertemu dengan 16 gubernur negara itu untuk membahas pelonggaran pembatasan lebih lanjut yang telah melumpuhkan ekonomi terbesar Eropa. Pekan lalu, dia mengumumkan pembukaan kembali secara bertahap toko-toko besar, sekolah, pembibitan, restoran dan bar, menyusul meningkatnya ketidaksabaran dengan pembatasan di seluruh negeri.

Menurut The Guardian, angka reproduksi (R), yang menunjukkan berapa banyak kasus baru yang dihasilkan oleh satu orang yang terinfeksi, naik selama dua hari berturut-turut di atas ambang kritis setelah pengumumannya.

"Akan ada gelombang kedua, tetapi masalahnya sampai sejauh mana. Apakah itu gelombang kecil atau gelombang besar? Masih terlalu dini untuk mengatakan, "kata Olivier Schwartz, kepala unit virus dan kekebalan di Institut Pasteur Prancis.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments