Kejutan Trump di Tengah Peringatan Gelombang Kedua Corona

By Angelice Onggi - Jumat, Mei 08, 2020


AGEN SBOBETWashington - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan kejutan di tengah kasus Corona yang bertambah signifikan di negaranya. Trump disebut akan membubarkan gugus tugas penanganan Corona meski sudah diperingatkan bahwa gelombang kedua Corona di AS bisa lebih buruk dari gelombang pertama.

Trump beralasan ingin mengembalikan AS ke kondisi sebelumnya. Dia juga menyerukan untuk kembali membuka aktivitas bisnis dan ekonomi.

"Kami ingin mengembalikan negara kami," ujar Trump dilansir BBC.

Pernyataan Trump mengemuka ketika jumlah harian kasus positif corona di AS menembus 20.000 dan kematian melampaui 1.000 orang per hari. Pejabat tinggi kesehatan AS memperingatkan bahwa gelombang kedua kasus Corona bisa lebih buruk dibanding dengan gelombang pertama.

Para pejabat kesehatan AS memperingatkan bahwa keadaan belum benar-benar membaik. Virus akan cepat menyebar bila aktivitas bisnis dibuka.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), Robert Redfield, pernah mengatakan gelombang kedua Covid-19 lebih buruk karena diperkirakan berbarengan dengan musim flu.

Tantangan tersebut akan teramat membebani fasilitas kesehatan AS secara "tak terbayangkan", katanya.

Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, Redfield mengatakan penularan virus Corona di AS akan lebih buruk saat memasuki musim dingin.

Ia mendorong pejabat di AS untuk menyiapkan kemungkinan menghadapi wabah flu dan epidemi virus corona di waktu bersamaan.

Lantas apa kata Donald Trump?

"Mike Pence dan gugus tugas sudah melakukan pekerjaan hebat, namun kami kini tengah mencari bentuk yang sedikit berbeda, dan bentuk itu adalah keamanan dan pembukaan. Dan kami mungkin akan punya kelompok berbeda yang dibentuk untuk itu," di sela kunjungannya ke pabrik masker di Phoenix.

"Kita tidak bisa terus-menerus menutup negara kita selama lima tahun ke depan."

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan gugus tugas penanganan Corona di AS bisa dibubarkan dalam waktu dekat.

Gugus tugas penanganan virus corona AS selama ini dipimpin Pence, yang melapor kepada presiden serta berkoordinasi dengan institute-institut kedokteran, staf politik, dan seluruh gubernur negara bagian.

Langkah ini diambil pemerintah AS di saat gelombang kedua Corona menghantui negara ini. Selain di New York, yang masih menjadi pusat wabah Covid-19 di AS, tingkat penularan masih meningkat di berbagai tempat di AS.

Sejumlah negara bagian yang telah membolehkan aktivitas bisnis adalah seperti Texas, Iowa, Minnesota, Tennessee, Kansas, Nebraska, dan Indiana, masih mencatat tambahan kasus-kasus baru setiap hari.

Sebagian kota, termasuk New York, New Orleans, dan Detroit menunjukkan penurunan. Namun, sebagian lainnya, yakni Los Angeles, Washington DC, dan Chicago, mencatat peningkatan kasus setiap hari.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Darurat Federal (Fema), lebih dari 3.000 orang boleh jadi meninggal dunia akibat Covid-19 setiap hari, bulan depan.

Gedung Putih menyebut laporan itu tidak akurat. Trump mengatakan laporan itu menggambarkan skenario ketika warga AS tidak berupaya memitigasi penyebaran virus.

Pada Minggu (03/05), Trump memperbarui prediksinya terhadap angka kematian di AS akibat pandemi. Dia mengestimasi jumlahnya mencapai 100.000 orang, naik dari dua pekan lalu ketika dia menyebut jumlah kematian akan kurang dari 60.000 orang.

Secara keseluruhan, berdasarkan hitungan Universitas Johns Hopkins, terdapat 1,2 juta kasus positif corona dan lebih dari 70.000 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di AS.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments