Filipina Lockdown, Duterte: Pembuat Onar Akan Ditembak Mati

By Angelice Onggi - Jumat, April 03, 2020

Rodrigo Duterte

AGEN SBOBETManila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam akan memerintahkan aparat penegak hukum untuk menembak mati orang-orang yang melanggar aturan lockdown demi membatasi penyebaran virus Corona. Dia juga mengancam akan menghentikan bantuan pangan dan uang tunai jika ada yang berbuat rusuh saat lockdown.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Kamis (2/4/2020), ancaman ini disampaikan Duterte beberapa jam setelah polisi membubarkan sebuah unjuk rasa di kawasan kumuh pinggiran kota Quezon, yang menuntut bantuan pangan. Sedikitnya 21 orang ditangkap dalam unjuk rasa itu.

"Jika Anda ingin menembak, tentu saja. Jika Anda ingin memukul, saya tidak akan ragu-ragu. Perintah saya untuk polisi, militer dan desa-desa, jika ada masalah dan ada peristiwa saat Anda bertarung dan nyawa Anda terancam, tembak mati mereka," tegas Duterte dalam pidato via televisi pada Rabu (1/4) malam.

"Apakah itu dipahami? Mati. Daripada membuat masalah, saya akan menguburkan Anda," imbuhnya.

Di tengah penundaan dan banyaknya keluhan soal penyaluran bantuan uang tunai dan paket makanan, Duterte menyatakan bahwa dirinya memindahkan tanggung jawab dari politikus ke sebuah departemen yang dipimpin seorang mantan jenderal militer. Dia memperingatkan akan bertindak tegas terhadap siapa saja yang mencuri bantuan pangan dan uang tunai untuk warga di tengah pandemi virus Corona.

"Jika ada masalah, tidak ada ketertiban, maka tidak akan ada penyaluran (bantuan) yang dilakukan karena akan ada pencurian, akan ada penyergapan. Itulah mengapa saya akan terpaksa mengatakan untuk tidak melakukannya, karena saya tidak akan ragu-ragu untuk memerintahkan mereka menambak Anda," ujarnya.

"Jadi biarkan ini menjadi peringatan untuk semua: Patuhi pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki ketertiban," tandas Duterte.

Duterte juga menyatakan bahwa dirinya akan meminta kepolisian untuk menghukum orang-orang yang menyerang para dokter dan tenaga medis saat pandemi virus Corona merajalela. Duterte mengaku tidak segan untuk meminta polisi menghukum para pelaku penyerangan dengan zat kimia beracun. Dia bahkan mencetuskan untuk menuangkan zat beracun ke para pelaku atau memaksa mereka meminumnya.

Disebutkan juga oleh Duterte bahwa orang-orang yang membuat masalah atau melanggar aturan lockdown, akan kelaparan di dalam penjara.

Duterte menambahkan bahwa pandemi virus Corona di Filipina semakin buruk. Sejauh ini sudah 2.311 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di Filipina. Jumlah korban meninggal mencapai 96 orang. Jumlah kasus di Filipina diperkirakan akan bertambah karena ada lebih banyak alat tes virus Corona yang tiba di negara ini dan lebih banyak laboratorium yang beroperasi.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments