Donald Trump yang Tak Lagi Remehkan Corona

By Angelice Onggi - Jumat, April 03, 2020


AGEN SBOBETPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terpaksa menarik ucapan yang pernah dilontarkannya terkait virus Corona (COVID-19). Trump yang dulu menyebut Corona sebagai flu musiman kini menilai Corona dengan sebutan virus ganas.

"Biarkan, jangan lakukan apapun, hanya biarkan dan pikirkan itu sebagai flu," sebut Trump mengutip saran dari 'banyak orang' kepada dirinya pada awal-awal Corona kala itu,

Pada 9 Maret lalu, Trump menekankan bahwa puluhan ribu warga AS meninggal akibat flu tahunan. Dia juga saat awal-awal Corona menyerang AS, dia menyebut perekonomian dan kehidupan AS akan terus berlanjut.

"Tidak ada yang ditutup, kehidupan dan perekonomian berlanjut. Pada saat ini ada 546 kasus virus Corona yang terkonfirmasi, dengan 22 kematian. Pikirkan itu!" kata Trump via Twitter saat itu.

Dua hari setelah komentar Trump tersebut, seperti dilansir CNN, Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci memperingatkan Trump bahwa virus Corona '10 kali lebih mematikan dari flu musiman'.

Pekan ini, satuan Gugus Tugas virus Corona AS memperingatkan bahwa warga AS harus 'bersiap' menghadapi lebih dari 100 ribu kematian akibat virus Corona. Jumlah korban meninggal bisa melebihi angka itu bahkan setelah langkah social distancing diberlakukan.

Kini per 1 April 2020 ini tercatat sebanyak 4.000 warga AS dinyatakan meninggal karena virus Corona. Jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di AS kini telah mencapai 189.510 kasus. Trump pun lantas menarik ucapannya itu.

"Itu (virus Corona-red) bukan flu. Itu ganas," tegasnya.

Trump mengatakan virus Corona ganas saat sedang membahas seorang teman dekatnya yang berjuang melawan virus Corona dan kini dalam keadaan koma. Pernyataan terbaru ini sangat bertolak belakang dengan beberapa pernyataan di masa lalu, saat Trump berargumen bahwa virus Corona sama seperti flu yang mewabah setiap tahun di AS.

Bahkan, Trump kini sedang mempertimbangkan perlunya menutup perekonomian AS melalui langkah social distancing dan larangan perjalanan. Kemudian, pada Selasa (31/3) waktu setempat, Trump menuturkan bahwa tanpa social distancing, angka proyeksi untuk korban meninggal di AS bisa melebihi 2,2 juta orang.

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika kita hanya melanjutkan kehidupan kita, Anda akan melihat orang-orang sekarat di pesawat, Anda akan melihat orang-orang sekarat di lobi-lobi hotel. Anda akan melihat kematian di seluruh penjuru," ucap Trump.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments