Cerita Memilukan Pekerja Medis AS Saksikan Pasien Corona Sekarat

By Angelice Onggi - Jumat, April 17, 2020

Julia Trainor, perawat yang merawat pasien Corona di AS

AGEN SBOBETMaryland, AS - Banyak cerita dramatis dari para petugas medis di Amerika Serikat (AS) ketika sedang merawat pasien yang terinfeksi virus Corona. Mereka bisa melihat momen terakhir para pasien Corona yang wafat tanpa ditemani keluarga di jam kerja panjang.

Salah satu adegan yang memilukan itu terjadi di Rumah Sakit Maryland negara bagian AS. Para perawat dan dokter telah merawat para pasien Corona selama berminggu-minggu. Keluarga pasien dilarang untuk menjenguk.

Cerita sedih itu salah satunya diceritakan oleh seorang perawat bernama Julia Trainor. Dia bercerita ketika memasangkan alat bantu pernafasan, seorang pasien Corona tidak bisa dijenguk oleh suaminya. Dia hanya bisa berbicara dengan suaminya melalui sambungan telepon.

"Saya harus meletakkannya di telepon dan memegang telepon di telinganya ketika dia mengatakan kepadanya (suami) bahwa dia sangat mencintainya, dan kemudian saya harus menghapus air matanya. Aku terbiasa melihat pasien yang sangat sakit dan aku sudah terbiasa dengan pasien yang sekarat, tetapi tidak ada yang seperti ini," kata Trainor.

Para pekerja medis di AS, baik dokter mau perawat, harus rela bekerja lebih dari 12 jam untuk merawat para pasien Corona. Namun, momen yang paling menyedihkan dari jam kerja yang panjang itu adalah melihat para pasien sekarat tanpa ditemani oleh keluarga.

"Momen tersulit selama shift adalah melihat pasien COVID mati tanpa daya dan tanpa anggota keluarga mereka di samping mereka," kata Ernest Capadngan, seorang perawat di unit biocontainment rumah sakit.

Hal serupa juga disampaikan oleh tenaga medis lainnya. Mereka harus membantu para pasien untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang tercintanya.

"Saya memiliki seorang pasien yang jatuh dari tempat tidur hari ini dan saya harus memanggil istrinya dan mengatakan kepadanya dan dia tidak bisa datang menemuinya, meskipun dia memohon dan memohon untuk datang menemuinya," kata Tracey Wilson, seorang praktisi perawat.

Sementara itu, ada pula cerita ketika seorang pasien hanya bisa mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya melalui gawainya. Momen seperti ini begitu memilukan.

"Salah satu momen tersulit adalah melihat anggota keluarga pasien COVID mengucapkan selamat tinggal lewat iPad. Anda tidak dapat melihat orang yang Anda cintai dan kemudian mereka pergi," kata Tiffany Fare, seorang perawat di unit biocontainment.

Sementara itu, Cheryll Mack seorang perawat yang bekerja di ruang gawat darurat, mengatakan dia mencoba keluar selama 15 menit pada siang hari sekadar untuk bernafas. Dia melewati jam kerja panjang yang begitu melelahkan.

"Itu memberi saya kelegaan, hanya udara segar," kata Mack.

Untuk diketahui, rumah-rumah sakit yang merawat pasien Corona di AS memberlakukan aturan soal larangan berkunjung. Hal inilah yang membuat para pekerja medis turut memberi dukungan emosional kepada para pasien.

Virus Corona (COVID-19) memang memiliki kecepatan penularan yang luar biasa. Penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 580 ribu orang di seluruh AS. Nyaris 30 ribu orang di antaranya meninggal dunia karena virus ini.

Di Maryland sendiri, warganya telah diperintahkan untuk tinggal di rumah sejak 30 Maret guna membendung penyebaran penyakit COVID-19. Sekitar 9.000 telah dinyatakan positif Corona dan lebih dari 260 telah wafat.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments