RSUP Sardjito Yogya Rawat 2 Suspect Corona, Salah Satunya Balita

By Angelice Onggi - Jumat, Maret 13, 2020

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

AGEN SBOBETSleman - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito kembali merawat seorang pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien rujukan RSUD Wates ini pulang dari umroh dan sempat transit di Malaysia.

"Di kami (RSUP Sardjito) dirawat dua pasien, balita 3 tahun dan ibu 50 tahun," ucap Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (12/3/2020).

Banu menjelaskan, kondisi pasien saat ini berangsur-angsur membaik. Menurutnya, pasien mengalami batuk, pilek dan diduga mengidap pneumonia.

"Salah satu parameter (pasien umur 50 tahun) masuk ke pengawasan/ranap itu ada pneumonia. Ibu ini pulang dari umroh dan transit (di) Malaysia," katanya

"Untuk kondisi (pasien berumur 50 tahun), dari masuk sudah mulai membaik, tapi masih batuk pilek," sambung Banu.

Banu melanjutkan, pasien berumur 50 tahun itu merupakan pasien rujukan dari RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

"Rujukan RS (RSUD) Wates, kemarin (Rabu 11/3) sore," ucapnya.

Banu menyebut uji swab untuk pasien balita masih belum keluar hingga saat ini.

Diberitakan sebelumnya, balita tersebut mengalami batuk, pilek, demam dan sesak napas usai pulang dari Depok, Jawa Barat.

"Bahwa saat ini ada pasien baru yang saat ini sedang dalam pengawasan, anak-anak dan itu sudah diperiksa, (diambil) sampelnya dan kita sedang menunggu (hasil uji sampel)," kata Plh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto saat jumpa pers di Ruang Bulat, Gedung Administrasi Pusat RSUP Dr Sardjito, Sleman, Selasa (10/3).

Balita tersebut diketahui berada di Depok, Jawa Barat pada 27 Februari hingga 3 Maret 2020. Dari hasil analisis dan wawancara yang bersangkutan tidak ada kontak dengan yang positif terinfeksi COVID-19. Namun, kondisi yang bersangkutan mengalami gejala seperti COVID-19.

"Namun karena dia setelah pulang, 4 hari lalu, sekitar tanggal 3 Maret ada gejala batuk, pilek, demam dan agak sesak napas. Terus karena ada riwayat berkunjung ke daerah yang ada positifnya, maka dia termasuk pasien dalam pengawasan," ujarnya.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments