AGEN SBOBET, Olivier Giroud mengungkap betapa nyarisnya ia meninggalkan Chelsea pada Januari lalu. Ia sudah sangat berharap bergabung dengan Inter Milan.

Giroud jarang dipakai Chelsea sejak Frank Lampard diangkat sebagai manajer di awal musim ini. Penyerang asal Prancis itu baru bermain 13 kali di seluruh ajang, sembilan di antaranya di Premier League.

Lampard memang memprioritaskan Tammy Abraham disusul Michy Batshuayi di posisi penyerang tengah. Abraham sudah tampil 34 kali, sedangkan Batshuayi 25 kali meski sebagian besar sebagai pengganti.

Melihat situasi itu, Giroud sudah menguatkan tekad untuk pergi di bursa transfer Januari. Namun harapannya tak menjadi kenyataan.

"Di bulan Januari, saya melihat diri saya jauh dari Chelsea. Saya melihat enam bulan yang rumit ke depannya saat itu, itulah sebabnya saya punya hasrat untuk berganti suasana," ungkap Giroud kepada Telefoot dikutip Football Italia.

"Saya mencoba untuk pergi di Januari. Prosesnya sudah selesai, tapi pada akhirnya Chelsea tidak melepaskan saya. Saya cuma bisa pergi dengan syarat mereka menemukan pengganti. Saya bahkan masih berharap untuk pergi pada 31 Januari," sambungnya.

Inter Milan menjadi prioritas pemain 32 tahun itu karena sejumlah faktor. Inter berpeluang besar finis di zona Liga Champions, selain itu dipoles Antonio Conte.

Conte adalah orang yang mendatangkannya dari Arsenal semasa melatih Chelsea. Keduanya malah sempat berkontak langsung terkait potensi transfer di Januari lalu.

"Semua orang tahu proyek Inter paling menarik buat saya. Terlepas dari mereka, Lazio dan Tottenham juga melirik saya. Di satu titik, pertanyaannya adalah soal di mana saya ingin bermain," kata Giroud.

"Saya berbicara dengan Conte di telepon, dia sudah tahu saya dari sejak ia membawa saya ke Chelsea. Itu keuntungan buat saya. Sebagai tambahan, Inter main di Liga Champions."

"Sementara Lazio mencoba segala cara, bahkan datang ke London untuk berusaha menuntaskan transfer. Tapi kesepakatannya terhenti," imbuh penyerang tim nasional Prancis ini.